Tugas frofil penerbit
Agromedia group
Profil :
Agromedia group
(agromedia pustaka- redaksi@agromedia.net
, kawan pustaka – redaksi@kawanpustaka.net
, Qultum media – redaksi@qultumedia.com,
qultummedia@yahoo.com , Trans media
- redaksi@transmediapustaka.com
, Gagas Media, Media Kita– info@mediakita.com)
Jl. H Montong no 37 Ciganjur Jagakarsa Jaksel. Telp 021.38883030.
Menjalankan bisnis ibarat naik roller coaster. Meskipun
menyenangkan dan menarik, akan ada saat-saat ketika kita begitu ketakutan dan
merasa tidak berdaya. Namun dengan semangat dan keyakinan yang kuat, hasilnya
akan terasa di kemudian hari.
Itulah yang dialami Anton Riyanto ketika menjalankan usaha
penerbitan buku AgroMedia Group. Sejak awal bekerja sebagai staf marketing di
dunia penerbitan tahun 1981, Anton sudah hafal bidang apa saja yang akan
menjadi trend sebagai bacaan masyarakat. Sampai akhirnya tercetus untuk
mendirikan usaha sendiri di bidang yang sama pada tahun 2001.
AgroMedia Group berdiri pada tahun 2001 di Jakarta, dan
mengkhususkan diri sebagai penerbit buku pertanian. Menurut Anton, bidang ini dipilih karena waktu itu hanya
bidang ini yang dianggap menjual.
Beberapa tahun kemudian, didirikan lagi WahyuMedia yang khusus
menerbitkan buku pelajaran penunjang untuk siswa TK sampai SMA. GagasMedia
kemudian ikut mewarnai dunia remaja dengan banyak menerbitkan buku fiksi.
Sampai akhirnya lahir belasan penerbit lain dengan spesialisasi masing-masing.
“Sewaktu berjualan ke beberapa toko buku, ternyata ada
banyak kategori buku lain selain pertanian yang punya potensi jual lebih
tinggi. Misalnya buku-buku yang menggarap pembaca dari kalangan anak, remaja,
sampai executive muda,” kata Anton.
Setiap penerbit yang ada di bawah bendera AgroMedia Group
memiliki badan usaha sendiri, dan memiliki share holder yang berbeda-beda.
Anton pun mengakui kalau dirinya bukanlah pemilik tunggal atau pemegang saham
terbesar. Pemegang saham umumnya para pengelola awal dan memiliki kompetensi
khusus pada bidangnya. Selain itu, semua karyawan yang memiliki dana juga
selalu bisa menjadi share holder. Saham
sendiri tidak diberikan gratis. Mereka setor dana untuk memenuhi kewajiban
sebagai pemegang saham.
Menariknya, AgroMedia Group juga memiliki beberapa
perusahaan yang bergerak diluar dunia perbukuan, misalnya property, hotel, distributor bahan
bangunan, showroom mobil, dan lain-lain.
Umumnya bisnis yang dikelola adalah bisnis kecil karena dana terbatas.
Hanya saja, beberapa bank terkemuka saat ini sudah bersedia memberikan pinjaman
untuk kepentingan tambahan modal kerja. Menurut Anton, seperti halnya banyak
perusahaan kecil yang baru berdiri, selalu saja ada kendala keuangan ataupun
kendala management pengelolaan.
“Tetapi semangat dan komitmen yang baik selalu bisa
mengatasi berbagai kendala teknis tersebut,” ungkapnya.
Anton yang berangkat dari pemasaran juga mengaku kalau
dirinya sama sekali tidak begitu pandai mengelola keredaksian. Karenanya ia
lebih konsentrasi penuh di pemasaran saja. Dari situlah awal berdirinya
beberapa distributor AgroMedia Group.
“Awalnya hanya menjualkan buku sendiri, lalu beberapa
penerbit lain tertarik untuk bersama-sama memasarkan buku yang mereka
terbitkan. Saat ini sudah ada 7 distributor buku yang memasarkan buku-buku dari
sekitar seratusan penerbit lain. Masing-masing distributor juga punya
kekhususan masing-masing. Ada yang khusus memasarkan buku-buku dari penerbit
tertentu, ada pula yang khusus menjual pada saluran distribusi tertentu diluar
toko buku,” kata Anton kepada DoInc.
Hampir semua kategori buku AgroMedia Group diterbitkan
setiap bulannya. Mulai dari buku pertanian, komputer, penunjang pelajaran,
kewanitaan, fiksi, kewirausahaan, masakan, dan sebagainya. Setiap bulan,
sekitar 90 – 150 judul buku yang diterbitkan AgroMedia, tergantung kesiapan
naskah dan dana di masing-masing penerbit.
Animo masyarakat terhadap buku-buku terbitan AgroMedia Group
menurut Anton cukup menggembirakan, “Buku-buku yang diterbitkan memang
diarahkan untuk kepentingan pembaca. Ada yang tepat, ada juga yang meleset.
Tapi umumnya animo masyarakat terhadap buku-buku yang diterbitkan cukup baik.
Selalu ada pertumbuhan penjualan di setiap tahun. Tidak besar, tetapi tumbuh.”
Ketika ditanya soal seleksi calon penulis, Anton mengatakan
kalau yang paling penting naskahnya tepat dan menjawab kebutuhan pasar. Tidak
ada standar platform penulis yang dituntut. Penulis dengan platform baik tetapi
jika naskahnya tidak cocok tidak akan diterbitkan juga, “Yang penting
naskahnya, bukan platformnya, jumlah follower twitter, dan sebagainya. Platform
memang penting untuk penulis agar mereka dapat mendeteksi selera konsumen dan
untuk kepentingan publikasi. Hanya saja, kecocokan konten naskah dengan
kebutuhan pembacalah yang menjadi pertimbangan mutlak atas terbitnya setiap
judul buku.”
Hingga saat ini, AgroMedia Group masih konsentrasi penuh
pada dunia penerbitan buku. Kalaupun ada bisnis lain di luar buku, itu hanyalah
investasi lain mewadahi keinginan sejumlah teman karyawan atau teman investor
yang cocok. Kedepannya, semua penerbit akan lebih fokus menggarap kategori buku
yang menjadi garapan utama mereka. Demikian juga halnya dengan distributor,
akan lebih fokus dengan setiap jenis pasar yang mereka garap selama ini.
Mengenai fenomena dunia digital yang semakin canggih, Anton
mengaku tidak begitu memengaruhi penjualan print book, “Jika konsumen beralih
mencari informasi dan hiburan via internet sudah tentu penjualan print book
tidak akan berkembang lagi atau malah menurun.”
Menurutnya tugas penerbit tinggal mengubah kemasan informasi
yang dijualnya. Tidak mudah juga menebak lamanya waktu pergeseran pola
pencarian informasi dan hiburan dari prospek pembaca, “Yang jelas, setiap
perubahan konsumen wajib diikuti dengan baik jika tetap ingin survive.”
Bagi sahabat DoInc yang akan atau baru memulai usaha
penerbitan, Anton menyarankan untuk tidak masuk pada banyak kategori karena
menurutnya setiap kategori buku memiliki prospek pembaca dan persaingannya
sendiri.
“Fokus saja melayani target pembaca. Pahami seleranya agar
buku yang terbit dapat menjawab kebutuhan mereka. Jangan menerbitkan buku
berdasarkan selera pengelola. Belum tentu selera pengelola sesuai dengan selera
pembaca,” kata Anton menutup pembicaraan.
Sumber :
Komentar
Posting Komentar