Contoh paragraf deskripsi ekspositoris
PARAGRAF DESKRIPSI EKSPOSITORIS
“Ayah”
Ayah adalah hero sesungguhnya di bumi ini. Setiap hari ayah berangkat pagi mengendarai motornya kepasar untuk mengantarkan penumpang. Ayah berangkat pukul 5 aatu kadang setelah selesai sholat subuh. Ayah bekerja sebagai tukang ojeg di pasar. Ayah kepasar sambil belanja dagangan warung yang di jual dirumah nanti. Ayah mengokeg biasanya sampai jam 8 pagi setelah itu ayah pulang kerumah sambil membawa belanjaan untuk didagangkan di warung. Ayah selalu tegas pada kami terutama mengenai agama yaitu sholat. Ayah akan memarahi kami jika kami tak sholat.
Ayah sanggup membiayai 5 anaknya sampai besar, dan ayah selalu menuntut kami untuk tetap bersekolah walau dalam keadaan apapun. Baginya pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam hidup. Ayah sangat saying pada anak-anaknya. Aku ingat waktu kecil saat sakit ayah rela tidak berangkat kepasar hanya untuk menemaniku disaat sakit.
Ayah akan selalu berada paling depan saat aku di serang. Misalnya saat ular besar ditempatku bermain, ayah langsung menggendongku dan membawaku pulang. Juga saat adik ku akan mendaftar ke pesantren ayah tetap kepasar namun berangkat lebih pagi agar saat pulang bias langsung berangkat bersama adikku.
Semarah-marahnya ayah pada kami ayah tak pernah berani melayangkat tangannya pada kami. Ayah hanya akan memarahi kami setelah itu meminta maaf pada kami. Ayah selalu mengajarkan kami pentingnya bersikap sopan pada oranglain.
“Ayah”
Ayah adalah hero sesungguhnya di bumi ini. Setiap hari ayah berangkat pagi mengendarai motornya kepasar untuk mengantarkan penumpang. Ayah berangkat pukul 5 aatu kadang setelah selesai sholat subuh. Ayah bekerja sebagai tukang ojeg di pasar. Ayah kepasar sambil belanja dagangan warung yang di jual dirumah nanti. Ayah mengokeg biasanya sampai jam 8 pagi setelah itu ayah pulang kerumah sambil membawa belanjaan untuk didagangkan di warung. Ayah selalu tegas pada kami terutama mengenai agama yaitu sholat. Ayah akan memarahi kami jika kami tak sholat.
Ayah sanggup membiayai 5 anaknya sampai besar, dan ayah selalu menuntut kami untuk tetap bersekolah walau dalam keadaan apapun. Baginya pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam hidup. Ayah sangat saying pada anak-anaknya. Aku ingat waktu kecil saat sakit ayah rela tidak berangkat kepasar hanya untuk menemaniku disaat sakit.
Ayah akan selalu berada paling depan saat aku di serang. Misalnya saat ular besar ditempatku bermain, ayah langsung menggendongku dan membawaku pulang. Juga saat adik ku akan mendaftar ke pesantren ayah tetap kepasar namun berangkat lebih pagi agar saat pulang bias langsung berangkat bersama adikku.
Semarah-marahnya ayah pada kami ayah tak pernah berani melayangkat tangannya pada kami. Ayah hanya akan memarahi kami setelah itu meminta maaf pada kami. Ayah selalu mengajarkan kami pentingnya bersikap sopan pada oranglain.
Komentar
Posting Komentar