Cerita Sedih

Aku tak pernah ada (part 1)

Andai kau tahu,setiap malam aku meneteskan air mata, yang tak perna jelas apa sebab aku menangis seorang diri dalam ruang kosong yang biasa aku gunakan untuk tidur. Sungguh aku menangis bersedih menyesali semua takdir buruk ku. Sampai berapa lama aku bertahan bahkan hingga duduk di kelas 2 SMA aku tidak merasakan perbaikan akan kesedihanku. Kata orang nama juga bisa mempengaruhi takdir seseorang, apa benar semua ini salah namaku? Hana Feira Setiawan itu namaku, apakah ada yang salah? Entahlah aku bingung, Oh tuhan kepalaku ingin pecah rasanya memikirkannya. Aku lahir dari keluarga yang bisa dibilang berkecukupan, ibu seorang mantan vokalis di salah satu band yang cukup terkenal di jamannya, dan ayah seorang masinis yang sudah meimiliki anak sebanyak 5 orang berjenis kelamin perempuan semua. Kakaku yang pertama bernama Pertiwi Setiawan dia sudah menikah, dia adalah kakak yg galak. Kakaku yang kedua bernama Andini Setiawan dia juga sudah menikah, dia adalah kakak yg tidak pernah suka akan segala perbuatanku. Dan kakaku yang terakhir bernama Ulfani Setiawan dia itu pendiam namun kata-katanya sangat pedas. Dan saudariku yg terakhir bernama Thia Renia Setiawan, dia adalah adik yang sangat nakal bagiku. Umur 8 tahun berada di dunia adalah masa yg indah bagiku, orang tua yang perhatian saudari-saudari yang slalu hadir semuanya terasa sangat menyenangkan. Aku slalu ingin cepat pulang kerumah saat aku di sekolah untuk merasakan hangatnya keluargaku. Tepat di hari kenaikan kelas yaitu pembagian rapor di sekolah aku duduk manis di bangku paling depan baris pertama dekat pintu, sengaja aku duduk di dekat pintu agar saat ayah datang aku langsung bisa melihat wajahnya. Sudah 30 menit aku menunggu, aku hanya melihat ibu-ibu dan bapak-bapak yang lalulalang menemani anaknya mengambil rapor, ayah sudah berajanji akan datang pukul 07.30 tapi sekarang sudah pukul 08.00. Hingga wali kelas sudah mulai pembagian dan mengumumkan peringakat juara kelas. Juara ketiga jatuh pada musuhku dia adalah orang yg sangat aku benci tak pernah sedikitpun kami lewatkan untuk tidak bertengkar di kelas dia bernama Andy. Juara kedua di berikan kepada sahabat sebangkuku dia cantik dialah yang slalu memisahkan aku dan Andy saat kami bertengkar dia bernama Kristi. Hingga pemanggilan juara pertama yang jatuh padaku Hana si princess paling cantik. Namun juara ini tidak ada artinya Andy dan Kristi ditemani orang tuanya tapi aku? Aku hanya sendiri penantian ku menunggu ayah adalah omong kosong sampai sekarang dia tak datang. Ayah berbohong, untuk pertama kalinya aku marah pada ayah aku hanya ingin kehadirannya namun hasilnya nihil. Terpaksa aku mengambilnya sendiri, walau dilarang untuk mengambil sendiri namun tidak untukku wali kelas mengijinkannya karna aku dapat peringkat pertama.

Pembagian rapor berakhir, aku dinyatakan naik kekelas 3 dengan nilai terbaik, namun aku tak merasa bahagia tanpa kehadiran ayah di sana. Aku bergegas pulang dalam perjalanan aku memendam rasa kesal pada ayah, dan berniat untuk menjutekannya. Setibanya di rumah, baru saja aku tiba di depan pintu rumah aku mendengar suara jeritan mama, saat ku buka pintu aku meliahat pertengakaran yang sangat luar biasa dan tidak akan pernah bisa aku lupakan sampai sekarang aku duduk di kelas 2 SMA,tangisan ibu, suara tamparan ayah, suara amukan ayah membuat ku gemetar ketakutan.
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi buku drama

Nostalgia jajanan SD